Penangkal petir
Salah satu alat listrik yang mampu melindungi kelistrikan di rumah Anda dari bahaya petir adalah alat penangkal listrik. Alat ini sangat berguna saat cuaca di daerah Anda mengalami musim hujan.
Diantara jenis-jenis penangkal petir yang umum digunakan adalah penangkal petir konvensional dan juga penangkal petir konvensional elektrostatis atau sering dikenal dengan nama radius.
Proses terjadinya aliran listrik saat petir bisa dijelaskan dengan adanya tarik-menarik antara muatan listrik positif dan negatif. Muatan listrik positif berasal dari tanah yang kemudian naik ke ujung tonggak logam penangkal tersebut.
Sedangkan muatan listrik negatif berasal dari bagian bawah awan yang cukup banyak. Saat dekat dengan atap, maka terjadilah daya tarik menarik yang kemudian menghasilkan arus listrik. Arus listrik inilah yang dialirkan melalui kawat atau kabel konduktor ke tanah melalui grounding.
Untuk membantu dan mendukung kestabilan jaringan listrik tempat tersebut, biasanya di dalam bangunan digunakan alat untuk menstabilkan arus listrik (surge arrester).
Jenis Penangkal Petir
Ada tiga jenis perangkat ini yang umum digunakan. Masing-masing memiliki ciri khas sendiri yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan, yaitu:
1. Konvensional

Jenis ini sifatnya pasif, yaitu hanya menyalurkan petir yang menyambar ujung tonggak penangkal saja. Bentuknya mirip tiang dan membutuhkan kabel konduktor untuk mengalirkan arus listriknya. Biasanya diletakkan di atap bangunan dengan jumlah lebih dari satu dan diberi jarak.
Perangkat seperti ini biasanya digunakan di rumah tinggal atau bangunan beberapa lantai. Peletakannya di titik yang dianggap tertinggi pada bangunan.
2. Elektrostatis

Berbeda dengan jenis konvensional, jenis ini lebih aktif sifatnya. Sistem yang digunakan adalah “Early Streamer Emission” atau disingkat ESE. Komponennya juga bertambah satu yaitu adanya “head terminal”. Komponen ini berisi muatan listrik statis yang berada pada ujungnya (splitzen).
Head terminal ini bisa menyimpan ion positif dari dalam bumi dalam jumlah besar. Ion positif ini yang kemudian menarik ion negatif yang ada di awan. Dengan begitu, bisa mengurangi potensi petir yang dahsyat.
Jangkauan perangkat ini lebih luas daripada jenis konvensional dan juga tidak membutuhkan kabel konduktor. Lebih cocok untuk area yang luas seperti gedung bertingkat tinggi, perkebunan, kawasan industri, stadion atau lainnya.
Head terminal ini bisa disesuaikan tingginya. Makin tinggi posisinya maka area yang dilindungi juga akan semakin luas. Radiusnya disebut bisa mencapai hingga 150 meter.
3. Radioaktif

Meski pernah digunakan, belakangan jenis ini tidak lagi diizinkan. Karena cara kerjanya menggunakan netralisasi ion dengan memanfaatkan zat radioaktif seperti Amersium 241 dan Radium 226. Kedua zat ini mampu menetralkan muatan listrik di awan, sayangnya bahannya radioaktif yang berbahaya.
Komentar
Posting Komentar